27.3.14

Catatan Tiech #2

Sudah cukup lama tidak menulis, bukan karena sibuk tapi lebih karena saya berharap lebih banyak hal bermanfaat yang bisa saya curhat kan disini. Akhir - akhir ini, lebih tepatnya dalam setahun ini saya berkesempatan kembali berdekatan dengan keluarga saya (Mama, Bapak dan kakak - kakak saya). Sebagai orang yang hatinya selalu terpaut pada perantauan, keputusan kembali tanpa adanya pekerjaan tetap disini bukanlah perkara mudah. Terutama terkait dengan keuangan alias cashflow. Tapi sejujurnya, meskipun secara real ada himpitan keuangan yang saya alami, Alhamdulillah saya selalu merasa cukup dan tentu saja bahagia karena saya berada dekat dengan orang - orang yang saya cintai.

Kadang - kadang, ada pula rasa galau muncul, pertanyaan dan pernyataan seperti ini muncul: "apa yang sedang aku lakukan?; Why i keep wandering at this age?; kerja sosial apa yang telah aku lakukan?; apa kontribusiku buat masyarakat?; sudah banyakkah manfaat yang aku tebarkan selain untuk keluargaku?; 'fiuh, kenapa kau masih mengurus diri sendiri di usia seperti ini?; bukankah kau sedang menyiakan waktumu?; keputusanku benarkah? bukankah aku meminta petunjuk Tuhan atas pilihan ini; ' aku tidak akan menyesalinya; dst.

Pada waktu lain, seperti malam ini saya sangat bersyukur punya kesempatan menginvestasikan waktu untuk berbakti pada orang tua dan melakukan beberapa hal yang sudah lama saya inginkan sejak kuliah dulu. Juga mensyukuri bahwa waktu luang ini membuat saya belajar banyak hal dan lebih matang dalam mempersiapkan masa depan saya. Ah, dan satu hal lagi! Saya menemukan passion lain dalam diri saya, lebih tepatnya 'membangunkan' kembali. Saya menyukai anak - anak, menyukai menjalankan tugas - tugas rumah tangga dan menyukai perencanaan wilayah dan kota :)). Didalamnya saya menyadari cita - cita dan impian saya yang telah lama tertanam dan telah bertransformasi menjadi tekad yang kuat. Bahkan menjadi doa diam - diam yang terpanjat melalui lintasan kata hati saya. Apa itu? Menjadi 'sekolah' terbaik bagi anak - anak saya kelak. 

Saat ini, dengan rasa cinta pada keponakan - keponakan saya, saya semakin banyak membekali diri dengan pengetahuan parenting, memasak dan keterampilan berkomunikasi. Yang paling menyenangkan adalah menganalisis bahan bacaan yang kini semakin mudah didapat dari internet dan menyaringnya kembali untuk diterapkan sesuai karakter asuhan kita. Saya, disaat memliliki waktu luang, berusaha menyediakan cemilan sehat buatan sendiri untuk anak - anak, mengenalkannya pada bahasa dan dunia luar dan berusaha menjadi tempat 'kembali' yang aman untuk mereka. Saya memang bukan ibunya, tapi menyadari kakak - kakak saya memiliki beberapa keterbatasan (baca: sibuk bekerja), saya selalu berusaha mengisi peran - peran yang bisa saya gantikan. Tentu tidak semua peran ibu kandung bisa saya gantikan. 

Selama proses pembelajaran inilah, saya menyadari bahwa ibu saya punya dasar pengetahuan parenting yang sangat baik, juga pada satu sisi lebih sabar (dan lebih galak) dibandingkan saya. Saya semakin menghormati dan menyayangi beliau begitu membayangkan beliau yang selalu menghadapi 'pemberontakan' saya, sifat keras kepala saya, sifat ceroboh saya dan banyak hal lain. Saya, yang mulai mengkhawatirkan masa depan keponakan - keponakan saya, juga mengkhawatirkan hal seperti : "apa jadinya kalau mereka tidak mengikuti nasihatku  dan orang tuanya" akhirnya menyadari sebegitu lamanya ibu saya berada dalam kekhawatirannya memikirkan saya. Bahkan  hingga sekarang, karena saya yang bahkan tidak ada tanda - tanda akan menikah dalam waktu dekat pun tidak pula berada pada karir yang 'aman'. :D

Renungan saya malam ini, membuat saya menyadari bahwa selama satu tahun 'kembali' nya saya ke rumah adalah waktu yang penuh dengan warna, penuh dengan pembelajaran bagi saya menghadapi masa depan. Sekali lagi, Allah selalu memilihkan yang terbaik bagi hambaNya. Dan meskipun saya tetap menyesali, 1 tahun waktu saya yang terbuang untuk mempelajari banyak hikmah hidup, saya tetap bersyukur Allah memberi saya kesempatan sadar lebih cepat untuk memanfaatkan sisa usia 20-an saya lebih bermakna dan tanpa penyesalan. 

Aamiin.

Tiech, 26.3.14

0 komentar:

Post a Comment

thanks for the comment.
don't forget to write your name :).
have a nice day blogger.