Pagi ini aku terbangun, dan menemukan diriku terbaring di tempat biasa. Liburan telah usai. Aku kira aku tidak menikmatinya. Tapi, pagi ini aku merindukannya. Tidak ada yang lebih baik dari menikmati laut dengan ombak, pantai berpasir putih, dan langit biru dan bersih.
Dengan sisa - sisa kesadaran yang aku punya pagi ini - bahwa aku kembali ke kenyataan, aku memulai rutinitas akhir pekan: membersihkan rumah dan mencuci pakaian. Aku masih memikirkan banyak hal. Mempertimbangkan apa aku sebaiknya mulai menyukai seseorang atau tidak. Ini yang terjadi jika kau pernah jatuh cinta saat travelling. Setiap perjalanan yang aku tempuh, meski dalam keramaian, akan menjadi sunyi. Dan aku pun demikian. Saat orang - orang tertidur dan asik sendiri, aku sedang mendengarkan diriku sendiri. Keluhku yang tersimpan, perasaan yang dipendam dan pertanyaan - pertanyaan yang tak sempat terajukan. Aku mendengarkan. Dan entah kenapa aku merasa kasihan dengan diriku sendiri.
Sampai kapan aku akan begini? Apa aku akan menjalaninya dengan baik? Apakah dengan menemukan seseorang, lantas semua kesunyian ini berakhir? Kalau tidak, apa maknanya menyukai seseorang? Apa artinya, jika aku hanya akan merasa melayang sesaat, lalu terhempas dalam kesedihan, lalu merasa datar - datar saja? Apa yang menjadi saripati rasa cinta dan kasih? pengejewantahannya? atau berada dalam situasi serba tidak jelas, merasa menyukai seseorang tapi mungkin dia tidak. merasa menyukai seseorang, dan mengira - ngira mungkin dia merasa hal yang sama. Lantas apa? Jika dia pun suka, ini akan menjadi 'Happy Ending' babak kehidupan yang sekarang, dan menjadi 'New Beginning' bagi babak kehidupan mendatang. Begitu seterusnya siklus hidup. Demikiankah rupanya hidup kita? Jika dia tidak suka, aku hanya akan merasa sedikit terluka, dan aku tahu aku akan kembali baik - baik saja. Semua pertanyaan ini berulang - ulang hadir dalam perjalananku. Dan aku menutupnya dengan pertanyaan lagi, jadi, apakah aku sebaiknya menyukai dia atau hentikan disini saja? Berhenti memikirkan perasaan sendiri dan fokus pada pencapaian - pencapaian yang ingin diraih. Fokus pada tujuanku merantau.Fokus pada pengabdian pada kedua orang tuaku. Atau aku lanjutkan, dan tetap dapat meraih semuanya, tetap mengabdi dan membahagiakan yang tersayang. Entahlah. Aku putuskan untuk berhenti bertanya dan tetap mengagumi dia dari jauh. Aku tahu jawaban terbaiknya ada di Langit.
-Tiech-
![]() |
Pemandangan dari Mercusuar Pulau Lengkuas, Belitong |
0 komentar:
Post a Comment
thanks for the comment.
don't forget to write your name :).
have a nice day blogger.