13.1.14

They're All Married

It was last week, when i attend my friend's wedding. He is my friend, a good one...actually one of the best male friend that i ever had a long phone conversation with. Haha. I'm happy for them, and had wait this marriage for 10 years....hahaha since they're already dating more than 10 years. 

Congrats Friend! So happy for you
This is my first time attending my classmate's wedding because i lived miles away from my hometown dan tentu tidak semudah itu bagi saya untuk mudik sesuka hati. Yang jelas, belum tentu dapat izin cuti dan mahal di ongkos. (capek pake English! he he he). 
Teman sekelas yang saya maksud disini adalah teman sekelas waktu di kelas 3 IPA SMA. Tidak seperti sekarang, pada waktu saya sekolah dulu hanya ada satu kelas jurusan IPA dan itupun dengan jumlah siswa terbatas 21 orang, 11 orang laki - laki dan 10 orang perempuan. Dengan jumlah siswa yang sedikit, pertemanan kami satu kelas lebih kompak, terlebih tidak ada 'anak nakal' di kelas kami. Kelas kami hidup dengan harmoninya. 

Pernikahan kawan saya yang satu ini, mengingatkan saya bahwa dari kami ber 21, saya satu - satunya perempuan yang belum menikah dan mungkin termasuk 4 member terakhir yang belum menikah. Well, topik 'pernikahan' masih menjadi topik hangat bagi saya. Bahkan, tadi siang mama yang mengingatkan bahwa minggu depan adalah ulang tahun saya, menanyakan: sudah berapa usiamu nak? Beliau sebenarnya menyembunyikan kecemasan akan putri 27 tahunnya ini yang bahkan tidak punya pacar. Saya sendiri bahkan mempertanyakan, kapan saya menikah. 

Sebetulnya target menikah saya sudah lewat, dan karena sudah lewat saya tidak memasang target usia lagi. Sejujurnya, saya masih mencemaskan kehidupan pasca menikah dan punya anak, ya, ketakutan dan kecemasan akan hal yang belum terjadi. Namun pada sisi lain, saya kadang ingin menyegerakannya, atas alasan ibadah. Sepertinya semakin bertambah usia, ketakutan dan kecemasan saya bertambah - tambah, tidak hanya pada soal menikah, tapi pada hal lainnya juga.

Pada akhirnya, saya tidak ingin memikirkannya, lebih baik memfokuskan pada perbaikan diri, menikmati kesendirian dengan waktu luang seperti ini dan memperbanyak membaca dan menulis. Toh, karena saya belum menikah, saya memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan berbakti pada kedua orang tua dan membalas kebaikan kakak - kakak saya selama ini. Karena saya belum menikah, saya memahami bagaimana saya harus mempersiapkan diri menjadi ibu dan istri kelak. Karena saya belum menikah, saya punya waktu penuh untuk menekuni pekerjaan dan banyak bacaaan. Jadi, woles aja deh sis! :D

-tiech-


 

0 komentar:

Post a Comment

thanks for the comment.
don't forget to write your name :).
have a nice day blogger.