19.10.20

Mimpi

Dua belas tahun. 

Aku bahkan masih mengingatnya. Aku merasa mungkin aku benar-benar tidak waras. Separuh hidupku aku menyimpannya. Kenangan yang tidak ingin aku ingat dan kenang. Tapi hari ini aku melihatnya, terasa amat nyata. Sebelum akhirnya aku sadar, bahwa itu mimpi. Dia yang datang dari kejauhan. Semua teman yang berbisik padaku bahwa dia tidak seorang. Dia yang bertanya kenapa aku belum menikah. Tidak ada rasa canggung dalam mimpiku. Semua baik-baik dan biasa saja. Begitu aku sadar bahwa aku bermimpi, tidak ada rasa kecewa. Rasa yang tertinggal hanyalah rasa. Ternyata setelah 17 tahun lamanya aku tetap memimpikannya, punya rasa yang sama. Tapi sudahlah. Itu hanya mimpi. Tak perlu aku kenang lagi yang sudah pergi. Biarkan dia menjadi penghias kisah silam. Pewarna kehidupan. 

Sambas, 18 Oktober 2020 

0 komentar:

Post a Comment

thanks for the comment.
don't forget to write your name :).
have a nice day blogger.