22.11.10

Ketika Rasa Takut menjadi Hambatan Kesuksesan

Takut. Ya, rasa takut. Suatu perasaan yang sangat manusiawi. Takut adalah salah satu bentuk emosi yang akan mengarahkan perilaku kita. Bicara tentang takut, tentu konteksnya akan sangat luas. Dalam tulisan ini sebetulnya saya ingin membahas perasaan takut yang menghambat kemajuan diri. Mungkin Anda sudah sering mendengar pepatah ini: "takut bertanya sesat dijalan". Ketakutan yang sedemikian besar memang akan menjadi masalah bagi kita. Takut seperti apa yang saya maksud?  Sulit bagi saya untuk mendefinisikannya, mungkin beberapa cerita berikut bisa menggambarkan maksud saya.

cerita 1

seorang sarjana yang baru saja menyelesaikan pendidikannya mengikuti sebuah penelitian bersama dengan dosennya yang merupakan seorang Doktor. Selama penelitian tersebut, sang dosen memberikan banyak arahan konsep dan langkah percobaan untuk sang sarjana. Si sarjana beranggapan bahwa tentu saja dosennya lebih baik dalam penguasaan materi dibanding dia yang baru lulus S1. Sehingga meskipun ada sedikit ketidaksetujuan dalam hati mengenai arahan yang diberikan dosennya, si sarjana ini takut untuk menyatakannya pada dosen. dia berpikir "ah, aku ini baru lulus kurang dari sebulan lalu, masa iya konsep ku benar. Ya sudahlah ikuti saja pak dosen, beliau kan lebih pintar dan lebih berpengalaman daripada aku. daripada nanti aku salah dan percobaan ini gagal".  Ketika percobaan dilakukan, ternyata banyak terjadi error dan banyak kegagalan. Sang dosen pun berinisiatif untuk berdiskusi dengan rekannya yang juga memiliki keahlian yang sama. Ternyata, ada kesalahan prosedur dalam percobaan yang mereka lakukan, dan yang mengejutkan si sarjana ini adalah bahwa konsep dan prosedur yang pernah terpikirkan olehnya itulah yang benar!

cerita 2

seorang salesman takut untuk menawarkan dagangannya. Takut akan cibiran orang, takut nanti ditutupi pintu oleh sang pemilik rumah, takut ditolak dengan kasar, dan takut malu. Pada akhirnya dia tidak berhasil menjual apapun karena ketakutannya itu.

Ya, tentang perasaan takut seperti dua cerita itu. 

Ada sebuah pesan di sebuah artikel yang cukup menyadarkan saya. Setiap orang pasti memiliki yang namanya ketakutan. Ketakutanlah yang menjadi musuh setiap orang dalam usahanya meraih sukses. Untuk meraih sukses, pasti dibutuhkan action atau tindakan nyata untuk mewujudkannya. Sayangnya, rasa takut membuat sebagian orang berhenti. Kadang-kadang, rasa takut tersebut terlalu besarnya, sehingga mempengaruhi kinerja dan performa seseorang.

Perlu Anda ketahui bahwa orang yang sukses bukanlah orang yang tidak mempunyai rasa takut. Mereka juga memilikinya sama seperti Anda. Yang membedakan adalah, mereka tetap bertindak meskipun ketakutan muncul. Sedangkan orang-orang yang gagal membiarkan rasa takut menghentikan mereka. Mereka terlalu memikirkan akibat-akibat yang tak menyenangkan seperti takut ditolak, ditertawakan, diejek, atau dihina. Mereka memikirkan 1001 akibat negatifnya padahal apa yang mereka takutkan sering kali tidak pernah terjadi.

Rasa takut muncul dari pikiran Anda sendiri, Andalah yang membuat diri sendiri menjadi takut. Jangan biarkan rasa takut mempengaruhi Anda, tetapi taklukkan rasa takut Anda melalui tindakan, sehingga mental Anda akan menjadi semakin baik. 


Namun, mengatasi rasa takut untuk sebagian orang mungkin sangat tidak mudah. Seperti saya, saya takut dengan banyak hal. Dan karena ketakutan itu pula saya melewatkan banyak momentum penting yang berpeluang menjadikan saya manusia yang lebih baik dan lebih sukses. 
Perasaan takut muncul karena kecemasan terhadap sesuatu yang kita ciptakan di imajinasi kita. Bagi saya, hari ini mungkin hari yang paling menyadarkan bahwa saya terlalu lama terperangkap dalam imajinasi yang menimbulkan rasa takut itu. Di usia 23 tahun tidak ada pencapaian penting dalam hidup saya. Sementara banyak rekan seusia saya yang telah menjadi penulis buku, aktivis, pengusaha bahkan menjadi motivator. Perasaan takut ini juga telah membuat hal - hal yang saya lakukan seperti sampah, gagal dan tidak berbobot sama sekali. Ketakutan saya yang berikutnya adalah: saya takut  akibat ketakutan saya itu saya meninggalkan kesan tidak baik bagi orang - orang di sekitar saya.  Yah! sepertinya saya selalu takut. 
Demi mengatasi rasa takut itu, saya berperang sekuat tenaga melawannya dengan melakukan hal - hal yang saya takutkan. Saya juga banyak membaca buku psikologi pengembangan diri, tapi tetap saja teori tanpa aksi adalah OMONG KOSONG. 

Pada akhirnya seperti apapun sulitnya, ketakutan itu harus dihadapi dan dilawan. Menghadapi rasa takut adalah suatu proses. Ketika kita bisa mengalahkannya, perasaan kita akan lebih baik.

FIGHTING!!!!!!!
Bandung, 221110.



12.11.10

i'm not okay

i'm not okay.
with this no freedom thing.
with all these things.
with my own secret.
still.
i laugh.
i dance.
i smile.
but i'm not okay.

bdg121110

Bergerak - Perubahan

Pernah merasa hidup terasa di situ - situ saja? seperti tak ada kemajuan, sementara teman dan orang - orang di sekitar kita semakin baik kualitas hidupnya dan sepertinya semakin mendekat dengan kesuksesan. 
Akhir - akhir ini saya sering berpikir tentang hidup, semangat dan idealisme. (mikir doang, belum action haha) Banyak hal yang kita impikan, namun kadang kita tak tahu harus mulai dari mana untuk mewujudkannya atau kita terlalu sering menganalisis langkah yang akan kita ambil namun tidak segera merealisasikannya.
Saya sedang mencoba untuk memulai langkah itu dan saya semakin termotivasi setelah membaca sebuah tulisan dari Renald Khasali. Tulisan ini temanya adalah :bergerak!. Ada satu kutipan yang saya suka dari Renald Khasali ini: 
"sebagian besar orang yang melihat belum tentu bergerak dan yang bergerak belum tentu menyelesaikan (perubahan)"
==========================================================================
BERGERAK
(RHENAL KHASALI)

Minggu lalu, dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat, iseng-iseng saya engeluarkan dua lembaran Rp 50.000. Di tengah-tengah ratusan orang yang tengah menyimak isi buku, saya tawarkan uang itu. "Silahkan, siapa yang mau boleh ambil," ujar saya. Saya menunduk ke bawah menghindaritatapan ke muka audiens sambil menjulurkan uang Rp
100.000.
Seperti yang saya duga, hampir semua audiens hanya diam terkesima. Saya ulangi kalimat saya beberapa kali dengan mimik muka yang lebih serius. Beberapa orang tampak tersenyum, ada yang mulai menarik badannya dari sandaran kursi, yang lain lagi menendang kaki temannya. Seorang ibu menyuruh temannya maju, tetapi mereka semua tak bergerak. Belakangan, dua orang pria maju ke depan sambil celingak-celinguk.

Orang yang maju dari sisi sebelah kanan mulanya bergerak cepat, tapi ia segera menghentikan langkahnya dan termangu, begitu melihat seseorang dari sisi sebelah kiri lebih cepat ke depan. Ia lalu kembali ke kursinya.

Sekarang hanya tinggal satu orang saja yang sudah berada di depan saya.Gerakannya begitu cepat, tapi tangannya berhenti manakala uang itu disentuhnya. Saya dapat merasakan tarikan uang yang dilakukan dengan keragu-raguan. Semua audiens tertegun.
Saya ulangi pesan Saya, "Silahkan ambil, silahkan ambil." Ia menatap wajah saya, dan saya pun menatapnya dengan wajah lucu. Audiens tertawa melihat keberanian anak muda itu. Saya ulangi lagi kalimat saya,dan Ia pun merampas uang kertas itu dari tangan saya dan kembali ke kursinya. Semua audiens tertawa terbahak-bahak. Seseorang lalu berteriak,"Kembalikan,kembalikan!"
Saya mengatakan, "Tidak usah. Uang itu sudah menjadi miliknya."
Setidaknya, dengan permainan itu seseorang telah menjadi lebih kaya Rp.100.000. Saya tanya kepada mereka, mengapa hampir semua diam, tak bergerak. Bukankah uang yang saya sodorkan tadi adalah sebuah kesempatan?
Mereka pun menjawab dengan berbagai alasan:
"Saya pikir Bapak cuma main-main ............"
"Nanti uangnya toh diambil lagi."
"Malu-maluin aja."


"Saya tidak mau kelihatan nafsu. Kita harus tetap terlihat cool!" "Saya enggak yakin bapak benar-benar akan memberikan uang itu ....." "Pasti ada orang lain yang lebih membutuhkannya...." "Saya harus tunggu dulu instruksi yang lebih jelas....." "Saya takut salah, nanti cuma jadi tertawaan doang........." "Saya, kan duduk jauh di belakang..." dan seterusnya.
Saya jelaskan bahwa jawaban mereka sama persis dengan tindakan mereka sehari-hari. Hampir setiap saat kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan), tetapi kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja. Yang gila itu adalah yang selalu mengharapkan perubahan, sementara itu tetap melakukan hal yang sama dari hari ke hari.....,"
Pembaca, di dalam bisnis, gagasan, pendidikan, pemerintahan dan sebagainya, saya kira kita semua menghadapi masalah yang sama. Mungkin benar kata teman saya tadi, kita semua mengharapkan perubahan, tapi kita tak tahu harus mulai dari mana. Akibatnya kita semua hanya melakukan hal yang sama dari hari ke hari, jadi omong kosong perubahan akan datang. Perubahan hanya bisa datang kalau orang-orang mau bergerak bukan hanya dengan omongan saja.
Seperti kata Jack Canfield, yang menulis buku Chicken Soup for the Soul, yang membedakan  winners dengan losers adalah "Winners take action. They simply get up and do what has to be done". 
Selamat bergerak. ^^
===========================================================================

8.11.10

Irreversible - Ga In

Lagi suka banget sama lagu Korea yang satu ini. Liriknya agak 'garang' , musiknya catchy dan paling suka sama kalimat ini: "kill me or love me". Dalam postingan ini saya cuma menyertakan terjemahan lirik lagu ini, kalau mau liat Romanization dan Hangeul liriknya bisa di lihat disini.

Irreversible by Ga In
You want to leave but I keep holding your leg
I hang on to your arm that pushes me away
You can’t decide what you want, you just humiliate me
There’s not even an untainted, empty place left,
only bad blood flows through my body
With a short breath as always, you walk away so easily

Kill me or love me
One of these two
Even if I’m tired, become exhausted,
I beg again, once more
You push me away once more
1 second, 2 seconds, 3 seconds, 4 seconds…
If this is how things are, then I want to die

Lie, don’t lie, don’t lie
I hear everything as a downright lie
I get pushed to the edge
Lie, don’t lie, don’t lie
There is no happy ending to this story
There is no “just let go of you”

“Tick Tick” the moving needle is piercing my heart,
it makes me cry
Why did you turn me into this,
why did you make this irreversible
Everything you say is a lie and lie
After all, I grab onto you
To the point where I am unaware of the pain inside me
I fall because I can’t even get broken and crushed anymore
Only black tears are flowing, it became a knife and got stuck in my ears
Your short breath, and poisonous steps, again…

Kill me or love me
There is only one choice
Even if I’m crying, yelling, begging, pleading, you once more walk away
1 second, 2 seconds, 3 seconds, 4 seconds…
I want to die inside of you

Lie, don’t lie, don’t lie
I hear everything as a downright lie,
I get pushed to the edge
Lie, don’t lie, don’t lie
There is not happy ending to this story
There is no “just let go of you”
“Tick Tick” the time is once again moving, flowing,
its shaking my heart, and shaking me
Your words which run towards the end make me come to this point
Everything you say to me is a lie and lie

=====MV @ MP3=====
credit: iluvtwilight32123@youtube